KORANHeadline.com, KENDARI – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kendari mulai melakukan pendataan infrastruktur rusak yang terdampak banjir beberapa hari lalu.
Termasuk mengerahkan sejumlat alat berat dan personel untuk membersihkan puing-puing bangunan dan lumpur akibat banjir.
Sekretaris PUPR Kota Kendari, Aswido ST MM mengungkapkan bahwa pendataan infrastuktur rusak dan penurunan alat berat merupakan respon cepat untuk perbaikan dan mempermudah akses bantuan makanan dan air bersih masuk ke lokasi bencana.
“Sesuai arahan Pj Wali Kota Kendari dan Kadis PU sejak kejadian bencana banjir dan longsor, pihak PU langsung membagi tim terutama di daerah paling tersampak banjir seperti Losolo dan Kampung Salo,” ungkap Aswido di Jalan Lasolo, Sabtu (9/3).
Mantan Kabid Cipta Karya tidak menampik sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan akibat banjir yang melanda sejumlah titik di wilayah Kota Kendari. Namun, ia memastikan kerusakan ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari.
“Sekarang kita lagi mendata infrastruktur yang rusak akibat banjir. Kita juga akan segera mengajukan bantuan ke pemerintah pusat untuk perbaikan infrastruktur. Ini sesuai arahan Bapak Pj Walikota Kendaro,” terang Aswido.
Ditempat terpisah, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kendari, Cornelius Padang, menjelaskan bahwa kerusakan infrastruktur yang terjadi menjadi prioritas untuk ditangani.
“Terkait rekonstruksi pekerjaan fisik ini akan ditangani dinas pekerjaan umum. Tentunya tanggap darurat yang dikeluarkan walikota menjadi dasar semua instansi agar pembiyaan dapat di keluarkan,” terang Lius sapaan akrabnya.
Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Kota Kendari, menambahkan, status tanggap darurat yang dikeluarkan juga menjadi dasar Pemerintah Kota Kendari untuk mengeluarkan dana BTT (Belanja Tak Terduga) untuk melakukan penanganan yang sifatnya infrastruktur.
“Tapi paling urgen yang kita lakukan ini adalah memastikan bahwa warga terdampak banjir dan tanah longsor bisa teratasi dari sisi makanan, pakaian dan juga air bersih,” beber Lius.
Orang nomor satu di jajaran Bappeda mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan bencana yang bisa saja terjadi tanpa diketahui.
“Karena tidak ada yang pernah memastikan kapan bencana itu datang. Tapi saya kira langkah-langkah antispasi yang dilakukan Pemkot bersama masyarakat minimal mencegah dampak dari bencana itu,” pungkas Lius. (red/id)