KORANHeadline.com, KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) melalui Program Pengabdian Masyarakat yang terintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa melaksanakan Lokalatih Bencana di Desa Tombawatu, Kecamatan Kapoila, Kabupaten Konawe.
Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian program pengabdian yang diikuti warga desa, karang taruna dan pelajar setempat dengan sangat antusias.
Pelaksanaanya pun berlangsung selama 30 hari, dimulai dari 28 Juli hingga 28 Agustus 2024.
Sementara judul program pengabdian ini yakni “Pemberdayaan Desa Tombawatu, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe Menjadi Desa Tangguh Bencana”.
Ketua Pelaksana Program Pengabdian ini, Dr. Muliddin mengungkapkan bahwa
program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Desa Tombawatu dalam menghadapi bencana, melalui bimbingan teknis, pelibatan masyarakat, serta kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait dalam melakukan kajian ancaman, kapasitas dan risiko bencana di desa tersebut.
“Berdasarkan hasil kajian, disusunlah peta jalur evakuasi bencana yang menjadi panduan masyarakat. Peta jalur evakuasi serta titik kumpul yang menjadil rute lokalatih. Jadi, pelaksanaan lokalatih untuk mensimulasikan peran tim relawan bencana dan aparat desa dalam menghadapi skenario bencana,” terang Muliddin, Sabtu (31/8/2024).
Katanya, masyarakat dilatih untuk melakukan evakuasi diri dan mengikuti petunjuk rambu-rambu bencana, serta memahami langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi bencana dan setelah bencana berakhir.
Dosen FMIPA tersebut menambahkan,
program kerja yang telah dilaksanakan bersama mahasiswa dibawah bimbingan delapan orang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dengan berbagai disiplin ilmu yaitu osenografi, geofisika, geofisika global, geofisika kelautan serta ilmu pemerintahan.
“Program-program tersebut meliputi, identifikasi potensi ancaman bencana yakni mengidentifikasi jenis-jenis bencana yang pernah terjadi di Desa Tombawatu. Pembuatan peta risiko bencana dan peta desa yakni membuat peta risiko yang memetakan area-area rawan bencana serta peta desa secara umum,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Muliddin, pengujian kelayakan konsumsi sumber air yakni memastikan sumber air yang dikonsumsi oleh warga aman dan layak untuk dikonsumsi. Lalu, pembentukan tim relawan bencana yakni membentuk tim relawan yang siap siaga dalam menghadapi kemungkinan bencana.
Kemudian, pembuatan rambu-rambu bencana yakni memasang tanda dan rambu di lokasi-lokasi strategis untuk memandu masyarakat dalam situasi darurat. Terakhir, lokalatih bencana yakni melaksanakan simulasi peran tim relawan bencana dan aparat desa saat terjadi peringatan bencana, proses evakuasi warga, dan penanganan pasca bencana.
“Kegiatan lokalatih bencana ini diharapkan dapat memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di Desa Tombawatu, sehingga desa ini dapat menjadi contoh sebagai Desa Tangguh Bencana di wilayah Kabupaten Konawe,” pinta Muliddin kepada awak media. (red/rls)