KORANHeadline.com, KENDARI β Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Kendari, Makmur, S.Pd, M.Pd mengapresiasi inovasi sistem pertanian yang dikembangkan oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kendari.
Inovasi utama yang menjadi sorotan adalah penerapan sistem irigasi tetes yang dinilai sangat efektif untuk pertanian di wilayah perkotaan dengan keterbatasan air dan lahan.
Apresiasi ini disampaikan langsung Makmur usai melakukan kunjungan langsung ke BPP Kecamatan Kendari, Selasa (14/10/2025).
Dalam kunjungannya, Makmur secara khusus menyoroti keberhasilan irigasi tetes yang diterapkan di lahan percontohan BPP.
“Tadi saya melihat di sini mereka mengembangkan irigasi tetes. Ini salah satu cara ataupun juga pengairan yang dilakukan di skala perkotaan. Tujuannya menghemat air, tetapi efektif penggunaannya,” terang Makmur kepada media.
Mantan Kadis Dikbud menambahkan bahwa irigasi tetes ini sangat sederhana, tidak memerlukan listrik, dan hanya mengandalkan keran air, menjadikannya solusi ideal untuk lahan kecil dan sumber air yang terbatas.
Hasilnya pun cukup memuaskan, terbukti dari tanaman sawi dan timun yang tumbuh subur dan berkualitas baik.
“Timunnya saja tadi ini mungkin baru usia 1 bulan lebih, sudah bisa menghasilkan timun yang baik, bagus dikonsumsi dan bisa diperjualbelikan,” tambahnya.
Makmur menegaskan bahwa BPP Kecamatan Kendari akan menjadi pionir dan pusat edukasi bagi masyarakat.
“Kita kembangkan dulu di sini, kemudian kita uji coba di BPP. Jika sudah memungkinkan, kita bisa ajak mengedukasi masyarakat untuk mengembangkan yang seperti ini,” jelas Makmur, memastikan BPP siap memberikan bimbingan kepada masyarakat.
Sementara itu, Koordinator BPP Kecamatan Kendari, La Ati, menjelaskan bahwa inisiatif irigasi tetes dilakukan untuk efisiensi di tengah musim kemarau dan keterbatasan tenaga.
“Kami berinisiatif untuk mencoba irigasi tetes. Fungsi kami di Balai Penyuluhan ini sebagai pusat pertemuan dan pembelajaran bagi penyuluh dan petani,” kata La Ati.
Selain irigasi tetes, BPP Kecamatan Kendari juga menonjolkan inovasi dalam produksi Pupuk Organik Cair (POC) berbahan baku limbah rumah tangga, khususnya nasi basi.
Inovasi POC ini bahkan telah meraih prestasi gemilang dengan menjuarai lomba di tingkat nasional pada tahun sebelumnya (2024).
“Pupuk organik cair ini sudah kami percontohan di sini. Ini kita full kita pakai pupuk organik cair, hasilnya sudah kelihatan dan masyarakat sekarang melihat mereka bisa belajar dari sini,” tegas La Ati.
Di BPP, berbagai jenis sayuran dikembangkan, termasuk sawi, tomat, timun, cabai, jagung, kacang panjang, kacang tunggak, hingga bayam Brasil.
Seluruh hasil tanaman percontohan ini didukung penuh oleh penerapan inovasi irigasi tetes dan penggunaan POC buatan sendiri. (red/ID)









