KORANHeadline.com, KENDARI – Tim Pengabdian Universitas Halu Oleo (UHO) dari Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) memberikan edukasi pelatihan produksi bibit jeruk Siompu dengan teknik cangkok kepada guru dan juga siswa MAN 1 Buton Selatan (Busel) pada 25 – 27 Agustus lalu.
Pengabdian ini diketuai, Prof Dr Ir Husna, MP, sedangkan anggotanya yakni Dr Faisal Danu Tuheteru SHut MSi dan Wa Ode Yusria SP MSi.
Prof Husna menjelaskan bahwa kegiatan terebut merupakan bagian dari Pengabdian Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat DRTPM Kemdikbud Ristek RI Tahun 2023 dengan judul “Produksi dan Analisis Usaha Tabulampot Jeruk Siompu Berbasis Mikoriza di MAN 1 Buton Selatan”.
Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) UHO ini berharap melalui pelatihan ini terjadi peningkatan pengetahuan dan kapasitas guru dan murid MAN 1 Busel terkait cangkok sehingga dapat memproduksi sendiri bibit jeruk Siompu.
“Kami berharap terjadi peningkatan pengetahuan guru dan murid terkait produksi bibit jeruk siompu melalui teknik cangkok. Selain peningkatan pengetahuan dan kapasitas, juga diharapkan diproduksi bibit cangkok untuk bahan pembuatan tabulampot jeruk Siompu,” terang Prof Husna, Minggu (3/9) di Kendari.
Pelatihan ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, Jeruk Siompu yang berasal dari Kabupaten Buton Selatan (Busel), memiliki rasa lebih manis dibandingkan dengan hampir semua jenis jeruk unggulan yang ada di Indonesia. Namun, kini produksinya makin menurun bahkan terancam punah.
“Pengembangan Jeruk Siompu ini bertujuan untuk menyelamatkannya dari kepunahan,” ujar Ketua Umum Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI) tersebut.
Prof Husna menambahkan, dalam pelestarian Jeruk Siompu, pihaknya mengkombinasikan melalui input teknologi ramah lingkungan seperti Fungi Mikoriza Arbuskula. Harapannya melalui sentuhan Mikoriza membantu pertumbuhan tanaman dengan baik.
“Mikoriza merupakan cendawan (jamur, red) yang mampu bersimbiosis dengan tanaman inang dan berperan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman budidaya. Mikozira memiliki hifa eksternal yang membantu menyerap hara makro dan hara mikro, termasuk membantu penyerapan air bagi tanaman,” ungkap Prof Husna.
Sementara, Kepala MAN 1 Busel,
Safiudin Samparaja SPd menyambut baik sekaligus mengapresiasi pelatihan yang diberikan tim pengabdian dari Universiras Halu Oleo.
“Kami menyambut baik kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kami dan tentunya dapat dijadikan sebagai pendidikan konservasi jeruk Siompu,” ucapnya.
Diketahui, dalam pelaksanaannya, tim pengabdian UHO ini dibantu dua orang mahasiswa Jurusan Kehutanan FHIL UHO untuk penyampaian materi produksi bibit jeruk siompu dengan teknik cangkok.
Materinya meliputi pengertian cangkok, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan cangkok dan teknik cangkok
Selain materi. Kemudian, praktek produksi bibit dengan teknik cangkok dilakukan pada pohon jeruk di kebun La Misi. Dari hasil praktek diperoleh sebanyak 150 cangkok. (red/id)