KORANHeadline.com, KENDARI – Produser Film Abdul dan Maria, bakal membuka casting bagi putra putri berbakat Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk menjadi pemeran dalam film bernuansa religi romantis garapan Jaya Tamalaki.
Rencana seleksi ini disampaikan langsung, Juri Casting Film Abdul dan Maria, Alex Pangaibali didampingi produser sekaligus sutradara Film Abdul dan Maria, Jaya Tamalaki di gedung Sultra Melaju Rumah Kolaborasi, Kamis (10/8/2023) bilangan Andonohu.
Alex mengatakan bahwa dirinya ingin mencari bibit-bibit bertalenta Sultra dibidang industri perfilman untuk menjadi pemeran di Film yang bakal mengambil lokasi shooting di sejumlah kabupaten dan kota di bumi anoa.
“Kita ingin mencari betul-betul anak-anak Sultra yang berbakat dan punya skill dalam dalam dunia akting film. Ayo saya yakin anak-anak Sultra memiliki bakat akting yang tak kalah dengan orang luar,” ujar Alex Pangaibali.
Alex yang juga Ketua Garda Sultra Indonesia menyebut kriteria yang dibutuhkan untuk menjadi pemeran dalam film ini yakni berumur sekira 17 sampai 30 tahun baik pria maupun wanita.
“Dalam waktu dekat kita akan adakan casting. Rencananya Minggu depan sudah kita mulai bertempat di SkyPoll Claro Kendari. Kita juga akan buka seleksi di kabupaten kota karena pemerannya ini kurang lebih 388 orang,” pungkas Aktor asal Sultra ini.
Sementara itu, Sutradara Film Abdul dan Maria bercerita singkat bahwa film garapannya ini berawal dari arkeolog dari Eropa tepatnya Italy bernama Bram yang melihat foto salah seorang pemuda asal Konawe Utara yang berlatar Gua yang diyakini merupakan peninggalan mesir kuno.
Alhasil, Bram mengajak rekannya yang juga merupakan Arkeolog yakni Maria untuk melakukan ekspansi peninggalan sejarah mesir kuno di Gua Tengkorak yang berada di wilayah Desa Wawontoaho, Kecamatan Wiwirano, Kabupaten Konawe Utara (Konut).
Diantara rombongan arkelog tersebut ada arkeolog asal Indonesia. Dalam perjalannya setiba di lokasi ekspansi Maria dan Bram dan rombongan didampingi pemuda setempat yakni Abdul dan sejumlah rekannya. Singkat cerita ternyata wanita bule Maria jatuh hati kepada pemuda kampung tidak lain adalah si Abdul.
Namun, Bram rekan kerja Maria tak senang melihat keduanya semakin dekat sehingga muncul niat jahat untuk mencelakakan keduanya di tempat ekspansi. Niat jahat Bram berbuah hasil, Maria dan Abdul tersesat didalam gua. Akibat kejadian ini, para tim penyelamat dari luar negeri maupun dalam negeri berbondong-bondong datang ke Konawe Utara untuk mencari keduanya.
Area pantai pelabuhan Konawe Utara ramai akan kapal-kapal ralawan asing yang akan membantu pencarian keduanya. Pencarian pun dilakukan namun tak membuahkan hasil.
“Jadi film ini mengisahkan tentang fitrah seorang manusia itu adalah cinta. Cinta adalah fitrah dan agama instrumennya. Meskipun keduanya berbeda agama, negara tapi mereka saling mencintai,” beber Jaya.
“Keduanya ini saling mencintai. Untuk mengetahui alur selanjutnya setelah mereka tersesat. Pasti bertanya-tanya apakah mereka meninggal?, apakah tetap hidup dan akhirnya menikah?, apakah mereka hidup dan jalan masing-masing?, tunggu saja film kami ini,” terang Jaya yang juga seniman asal Sultra sembari tersenyum.
Untuk keterangan lebin lanjut terkait pendaftaran casting Film Abdul dan Maria, bisa menghubungi juri Alex Pangaibali di nomor kontak 0811 1126 869 atau langung mengunjungi gedung Sultra Melaju Rumah Kolaborasi di depan Pertamina Anduonohu. (red/id)