KORANHeadline.com, PASARWAJO – Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Buton melakukan penanaman 150 bibit Jeruk Siompu tepat di Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2024.
Penanaman jeruk khas Siompu Sulawesi Tenggara (Sultra) dihadiri langsung Pj Bupati Buton, Drs La Ode Mustari MSi dan jajaran di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Wabula. Sementara dari Asosiasi Mikoriza Indonesia dihadiri langsung Ketua AMI, Prof Dr Ir Husna MP bersama sejumlah pengurus.
Dalam sambutanya Pj Bupati Buton mengapresiasi sekaligus menyambut baik upaya yang dilakukan Asosiasi Mikoriza Indonesia bersama Balitbang Buton dalam menyelamatkan Jeruk Siompu dari kepunahan.
“Ini kira ini sangat baik, apalagi menjadi langkah tepat dalam menyelamatkan sumber daya pangan yang kita miliki. Tentu kami memberikan apresiasi kepada Ketua Asosiasi Mikoriza Indonesia atas ketersediaan melakukan riset Jeruk Siompo disini,” ungkap Pj Bupati.
Sekwan Provinsi Sulawesi Tenggara ini berharap, kedepan kerjasama yang dibangun bersama Asosiasi Mikoriza Indonesia tidak hanya Jeruk Siompu namun juga dengan komoditi andalan yang ada di Kabupaten Buton.
“Saya kira kedepan tidak hanya komoditas Jeruk, masih ada komoditas-komoditas lain di Buton ini perlu kita kembangkan dari ambang kepunahan. Banyak varietas lain seperti Kopi Kaongke Ongkea, Ubi Jalar maupun Jeruk Siompu sendiri,” ujar Pj Bupati.
“Saya juga terimaksih kepada Ketua AMI yang juga putra daerah Sultra yang bisa membantu kita dengan kondisi tanah tidak sama dengan daerah. Harapan kami juga masyarakat mampu mengembangkan Jeruk Siompu ini di tanah-tanah milik mereka,” tambahnya.
Ditempat sama, Ketua AMI Prof Husna mengungkapkan bahwa penanaman Jeruk Siompu merupakan buah kerjasama antara Balitbang Pemda Buton dan Asosiasi Mikoriza Indonesia dalam menyelamatkannya dari kepunahan.
“Kita patut bersyukur karena dikaruniai tanaman Jeruk siompu. Jeruk ini termasuk jenis unggulan Sulawesi Tenggara dan telah dinobatkan sebagai jeruk termanis di Nusantara serta Jeruk Siompu sebagai penghela ekonomi masyarakat di Kepulauan Buton,” terang Prof Husna.
Namun, lanjut Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) Universitas Halu Oleo (UHO), tren produksi buah Jeruk Siompu pada kurun waktu 10-20 tahun terakhir terus mengalami penurunan.
“Hasil riset tim peneliti tahun 2022, masalah utama yang dihadapi petani Jeruk Siompu di pulau Siompu adalah banyaknya pohon Jeruk Siompu yang terserang hama dan penyakit (khusus penyakit CVPD) serta umumnya budidaya dan pengembangan jeruk Siompu di Pulau Siompu dilakukan di lahan karst (berbatu). Oleh karena itu, perlu upaya pengembangan jeruk Siompu di luar Pulau Siompu,” terang Prof Husna.
Tahun 2023, sambung mantan Dekan Fakultas Pertanian UHO, pihaknya telah menanam jeruk Siompu sebanyak 300 tanaman dibekali dengan pupuk hayati Mikoriza di Mawasangka Kabupaten Buton Tengah.
“Dan pada hari ini, di Kabupaten Buton kita bersama-sama akan menanam 150 tanaman jeruk Siompu bermikoriza. Perlu kami sampaikan bahwa Pemanfaatan pupuk hayati mikoriza dapat memacu pertumbuhan tanaman serta meningkatkan toleransi tanaman tehadap cekaman abiotic seperti kekeringan. Berbagai penelitian kami menunjukkan bahwa pembekalan bibit jeruk siompu dengan pupuk hayati Mikoriza dapat meningkatkan pertumbuhan dan daya hidup tanaman di lapangan,” jelas Prof Husna.
Sementara itu, Kepala Balitbang Pemda Buton, Wa Ode Sitti Raymuna SE MSi menyebut bahwa penelitian dengan pernerapan inovasi ramah lingkungan berupa pupuk hayati Mikoriza pada sektor petanian skala luas telah lama dilakukan.
Berbagai riset nasional termasuk riset yang dilakukan AMI membuktikan bahwa aplikasi Mikoriza mampu meningkatkan pertumbuhan bibit jeruk baik pada skala penyemaian maupun lapangan.
“Dengan begitu kita berharap bahwa bibit yang dibekali Mikoriza dapat diuji coba pada skala lapangan di Kabupaten Buton. Harapan kami output dari riset imi terbangunnya plot penanaman jeruk berbasis Mikoriza di Kabupaten Buton,” harap Sitti Raymuna.
Termasuk, sambung dia, terselamatkannya Jeruk Siompu dari kepunahan sehingga nantinya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani Jeruk Siompu di Kabupaten Buton.
“Terima kasih atas dukungan Pj Bupati Buton dan juga kepada Ketua Umum Asosiasi Mikoriza Indonesia atas kesediaan melakukan riset di Kabupaten Buton,” ucap alumni Fakuktas Ekonomi UHO tersebut. (red/id)