KORANHeadline.com, KENDARI – Rasa kagum dan bangga terpatri dalam diri seorang Alvin Akawijaya Putra, khususnya dalam menyaksikan setiap proses perjalanan sejarah sang ayah H Ali Mazi SH, untuk berkontribusi nyata dalam membangun Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ketua KNPI Sultra yang juga pengurus Partai Nasdem Provinsi Sultra, Alvin Akawijaya Putra Ali Mazi SH mengatakan, dalam mendapatkan kesempatan menjadi Gubernur Sultra kala itu, telah dilalui oleh sang ayah Ali Mazi melalui pertarungan demi pertarungan politik, sebab diyakini agar bisa melakukan perubahan besar dalam mengangkat nama Provinsi Sultra, tentu harus menempati posisi strategis di Bumi Anoa ini.
“Kini pesta demokrasi kembali digelar, ayah saya, Ali Mazi SH tak hentinya membangun solidaritas hingga konsolidasi Partai Nasdem, agar masyarakat memahami bahwa kami berjuang dan bertarung, untuk melanjutkan pengabdian kepada Sultra pada jenjang lebih tinggi lagi, dengan menargetkan DPR RI serta memenangkan Partai Nasdem pada setiap jenjang baik itu, kabupaten, kota, provinsi, hingga nasional,” ucap lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini.
Hal inilah yang disampaikan Alvin, demikian sapaan akrabnya, saat mendampingi sang ayah melakukan kampanye di sejumlah tempat di daerah kepulauan Provinsi Sultra, diantaranya Desa Bahari Kabupaten Buton Selatan hingga ke Desa Lowulowu Kabupaten Buton Tengah.
Ketua Yayasan Sultra Raya Dua Ribu Dua Puluh, Institut Teknologi Kelautan (ITK) Buton ini mengakui, bahwa sang ayah H Ali Mazi SH merupakan mentor terbaik baginya, sebab memberikan banyak inspirasi untuk bagaimana mengabdi membangun Sultra, termasuk diantaranya wajib tidak mudah berputus asa dan menikmati setiap proses baik itu saat naik ataupun terjatuh untuk bangkit kembali.
“Ayah saya, Ali Mazi menjadi Gubernur Sultra, dimulai dari orang tuanya yang berpesan agar tidak pulang kampung kalau tidak jadi gubernur. Tamat SMAN 2 Baubau sekitar tahun 1981, beliau langsung ke Yogyakarta melanjutkan pendidikan, bahkan pernah menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultan Hukum Universitas Proklamasi 45. Saat itu, berbagai organisasi kampus telah digeluti, sehingga tak heran karakter dan jiwa aktivis telah ada dalam diri beliau,” ungkapnya.
Pemuda yang pernah magang di Kantor Hukum Kores Tambunan and Partners mengakui, jika ayahnya, H Ali Mazi SH mudah berintrekasi dan beradaptasi, sehingga saat hijrah ke Jakarta, beliau mampu mengembangkan usaha dan berkarier di dunia advokat.
“Dari dunia advokat, ayah saya belajar membangun jaringan hingga akhirnya dia kembali menginjakkan kaki ke Bumi Sultra, menggantikan Bapak Drs H La Ode Kaimoeddin yang telah memasuki akhir masa jabatan sebagai Gubernur Sultra periode kedua, 1997-2002. Kala itu, ayah saya terpilih melalui mekanisme pemilihan di lembaga parlemen, alhamdulillah meraih suara terbanyak,” papar Direktur PT Maoge Lintas Perkasa ini.
Dirinya melanjutkan, ayahnya H Ali Mazi menjadi Gubernur pada periode pertama, untuk masa bakti 2003-2008. Ditengah perjalanan kepemimpinan, cobaan menerpa karena untuk sementara diberhentikan kurang lebih satu tahun sebagai gubernur, agar lebih fokus menyelesaikan kasus terkait profesi masa lalunya sebagai advokat pada perusahaan besar, terkait kasus perpanjangan Hak Guna Bangunan (HGB) Hotel Hilton di Senayan Jakarta.
“Ayah saya orang yang taat hukum, sehingga tetap meninggalkan jabatan gubernur untuk sementara kala itu, meskipun kasus Hilton sama sekali tak terkait jabatannya dengan gubernur melainkan saat masih menjadi pengacara PT Indobuild.Co. Tak terbukti dugaan korupsi Gelora Senayan dalam perpanjangan Hak Guna Bangunan (HGB) Hotel Hilton oleh PN Jakarta Pusat, akhinya Mahkama Agung memulihkan nama ayah saya, H Ali Mazi SH,” ceritanya lagi.
Dia melanjutkan, cobaan dalam tarung politik untuk Sultra tidak berhenti di situ saja, namun pernah juga mengalami kegagalan pada petarungan Pilkada Gubernur Sultra periode 2008-2013. Kala itu, ayah saya terus menunjukan semangat dan menikmati setiap proses yang ada. Bahkan beliau bertekad, untuk tetap merangkul semua pihak jika mendapat kesempatan memiliki keberdayaan.
“Di pikiran ayah saya, H Ali Mazi, seolah tidak pernah berhenti berpikir tentang Sultra. Saat pertama menjabat, beliau miris melihat ketimpangan pembangunan yang sangat jauh antara kota besar dengan tanah kelahirannya, dimana listrik bahkan transportasi pun sulit. Interaksi di kota besar mengasah kepekaan dan rasa kritis. Sehingga tidak heran, saat menjadi Gubernur Sultra dua periode yakni 2003-2008 dan 2018-2023, sangat semangat mencurahkan dedikasi demi kemajuan Bumi Anoa,” bebernya lagi.
Alvin melanjutkan, pada periode pertama, ayahnya H Ali Mazi melakukan pembangunan perluasan bandara agar bisa disinggai oleh pesawat berbadan besar, dengan skala penerbangan meningkat. Dengan demikian, maka mampu menopang masuknya pertumbuhan investasi tumbuh di Bumi Anoa.
“Pada periode kedua kepemimpinannya, meskipun dilandai gelombang badai Covid-19, beliau kembali melanjutkan pembangunan jalan tol, rumah sakit jantung, serta karena beliau hobi membaca dan dari membaca memiliki visi yang melambung tinggi untuk bagaimana melihat daerah Sultra semakin maju maka dibangunlah perpustakaan modern, dengan harapan dapat menjadi buah karya tak ternilai bagi generasi muda Sultra. Ketiga pembangunan ini menjadi ikon sekaligus program strategis yang berorientasi kedepan. Semua hal ini telah diperhitungkannya, yang manfaatnya mungkin belum terlihat saat ini, tetapi bagi generasi berikutnya dan juga masyarakat Sultra kedepan,” tutur Alvin.
Alvin mengakui, jika sang ayah kerap mengatakan bahwa membangun Sultra butuh nyali dan memiliki risiko, namun harus terus dilewati demi sebuah perubahan di masa depan, demi Sultra yang lebih baik dan maju.
“Pesta politik yang digelar 14 Februari 2024 merupakan momentum pengabdian berikutnya bagi Ketua DPW Nasdem Sultra ini, H Ali Mazi SH untuk mengawal pembangunan daerah melalui lembaga parlemen DPR RI. Saya berharap agar masyarakat Sultra dapat kembali memberikan kepercayaan kepadanya, untuk mendedikasikan pengabdian, guna menyonkong pembangunan di Sultra melalui lembaga legislatif tingkat pusat, melalui partai Nasdem nomor urut 1,” pesannya.
Saat mengunjungi sejumlah tempat di daerah kepulauan Provinsi Sultra, diantaranya Desa Bahari Kabupaten Buton Selatan hingga ke Desa Lowulowu Kabupaten Buton Tengah, khususnya di Lowulowu, senyum penuh haru terpancar dari wajah masyarakat Desa Lowu-Lowu Kecamatan Lombe Kabupaten Buton Tengah (Buteng), menyambut kedatangan putra asli Buton H. Ali Mazi, SH yang sangat dibanggakan orang Buton itu, bersama putranya Alvin Akawijaya Putra Ali Mazi SH, termasuk para tim kampaye.
H. Ali Mazi, SH tak segan berbaur menyatu dengan warga desa yang terlihat sangat akrab dengannya. Kehadiran H. Ali Mazi, SH di Desa Lowu-Lowu Kecamatan Lombe, adalah wujud kerinduan sebagai sesama saudara orang Buton. Selama menjabat sebagai Gubernur Sultra dua periode (2003-2008 dan 2018-2023), bukannya tak punya waktu untuk menyambangi saudara dan keluarga besar di tanah kepulauan Buton itu, namun kesibukan tugas membuat batas dan jarak H. Ali Mazi, SH untuk mengatur waktu, sehingga tak bisa berpuas diri melewatkan kebersamaan terlalu lama dengan mereka.
Kali ini, H. Ali Mazi, SH bersilaturahim sekaligus meminta doa warga Desa Lowu-Lowu Kecamatan Lombe, niat melanjutkan pengabdian di Senayan Jakarta, menjadi wakil rakyat di DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kunjungan H.Ali Mazi, SH ke Desa Lowu-Lowu di Kecamatan Lombe itu, Alvin Akawijaya Putra Ali Mazi SH yang juga Ketua KONI Provinsi Sultra bahwa silaturahim ini sekaligus mendengar aspirasi masyarakat Desa Lowu-Lowu Kecamatan Lombe, akan perasaan mereka dalam melakukan aktivitas mencari penghidupan, dimana sebagian besar warga hidup dengan profesi nelayan penangkap ikan.
“Bapak Ali Mazi hadir di Desa Lowu-Lowu tidak saja meminta restu warga desa bahwa ia akan melanjutkan pengabdian membangun Sultra melalui lembaga legislatif DPR RI, melainkan juga menyerap aspirasi warga di Buteng akan permasalahan sehari-hari. Misalnya kesediaan air bersih, perlunya peralatan tangkap hasil laut yang memadai, serta harapan adanya pelabuhan perikanan di Kecamatan Lombe,” jelasnya.
Bagi Alvin, perjalanan panjang mantan Gubernur Sultra H. Ali Mazi, SH tak kenal lelah, dan jelang kontestasi politk Pemilu 14 Februari 2024, adalah pengalaman penting bagi dirinya sebagai generasi muda Sulawesi Tenggara, untuk mengambil pelajaran besar, bagaimana gigihnya seorang tokoh daerah seperti sang Ayah, pantang surut pengabdiannya membangun Bumi Anoa, dari sisi manapun, tidak hanya di pemerintahan saat memimpin dan membesarkan Provinsi Sulawesi Tenggara, namun kali ini keputusan sang Ayah, terjun ke dunia parlemen adalah momentum yang tepat, dalam pandangan Alvin.
Menurutnya, Pemilu 14 Februari 2024 adalah Pemilu yang menyatukan Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, secara bersamaan. Sehingga ada amanah dan tanggung jawab penting yang diemban oleh H. Ali Mazi, SH bukan hanya untuk menghantarkan kemenangan kader partai yang dipimpin H. Ali Mazi, SH, yaitu partai Nadem. Juga amanah yang lebih besar, yakni mengawal kontestasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI, dimana Partai Nasdem harus memenangkan pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden, Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN).
“H. Ali Mazi, SH mengemban tanggung jawab yang tidak kecil, tidak saja mengawal kader partai, diri pribadi untuk memperoleh suara siginifikan guna merebut kursi parlemen, juga sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah harus bisa memperlihatkan hasil kerja nyata dan terukur, guna memenangkan pasangan AMIN di Bumi Anoa,” urainya.
Dirinya pun berharap agar pengabdian sang Ayah, H. Ali Mazi, SH mendapat dukungan dari segenap warga Sulawesi Tenggara. Tampa bermaksud memuji sang Ayah dimata publik, baginya sosok H. Ali Mazi, SH adalah pribadi seorang Ayah yang sabar, pantang menyerah, berpikir jauh kedepan untuk memajukan pembangunan Provinsi Sultra yang berkelanjutan.
“Niat untuk membesarkan dan memajukan Sultra bagi H. Ali Mazi, SH, terpatri sejak dulu sebelum menjabat gubernur, saat menjabat, dan setelahnya, sehingga pilihan untuk maju dalam kontestasi Pemilu 2024 adalah bagian dari wujud pengabdian. Wajar bila masa kampanya ini Bapak Ali Mazi, maksimal mengelilingi Sultra. Memaksimalkan bertemu masyarakat dari desa sampai kota, berharap dapat menyerap aspirasi rakyat Sultra, untuk diperjuangkan di lembaga parlemen, baik itu masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, bantuan UMKM, dan isu-isu penting lainnnya, yang berkaitan dengan hajat hidup masyarakat,” pungkas Alvin. (red/rls)