KORANHeadline.com, KENDARI – Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sultra kompak memberikan dukungan kepada BPJS Kesehatan Cabang Kendari melakukan optimalisasi rekredensialing pada fasilitas kesehatan (faskes) mitra.
Rekredensialing merupakan proses evaluasi ulang terhadap persyaratan kerja sama yang meliputi Sumber Daya Manusia (SDM), kelengkapan sarana dan prasarana, serta lingkup dan komitmen pelayanan disebuah faskes.
Ketua Persi Sultra, dr Hj Asridah Mukaddim MKes memberikan dukungan sekaligus mengapresiasi kegiatan monitoring evaluasi hasil rekredensialing rumah sakit maupun klinik kesehatan yang menjadi mitra utama BPJS Kesehatan. Menurutnya, rekredensialing ini untuk menjaga mutu pelayanan faskes mitra.
“Ini sangat bagus. Persi sangat memberikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan. Tujuannya pasti adalah untuk menjaga mutu layanan rumah sakit utamanya bagi keselamatan pasien. Olehnya itu, mari kita dukung bersama-sama, bahkan kalau ada monitoring setiap bulan juga malah lebih bagus,” ujar dr Asridah disela Kegiatan Monitoring Evaluasi Hasil Rekredensialing untuk Mendorong Peningkatan Mutu Layanan di Fasilitas Kesehatan, Sabtu (17/6) di Swiss Bell Hotel.
Mantan Dirut RSUD Kota Kendari ini menyebut pihaknya sebagai wadah organisasi perhimpunan rumah sakit selalu memberikan pembinaan bersama badan pengawas rumah sakit agar terus termotivasi memberikan yang terbaik kepada masyarakat.
“Kita selalu memberikan pembinaan bersama badan pengawas rumah sakit sehingga rumah sakit termotivasi berbuat terbaik bagi masyarakat. Hak-hak pasien itu harus kita akomodir, kewajiban-kewajiban rumah sakit itu harus kita jalankan,” terang dr Asridah.
Hal senada diungkapkan perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Tenggara (Sultra), dr Putu Agustin Kusumawati MKes, menurutnya rekredensialing amatlah penting dan menjadi acuan bagi setiap rumah sakit untuk selalu memperbaiki mutu pelayanan.
“Rekredensialing ini sangat bagus untuk mendukung mutu pelayanan setiap rumah sakit yang lebih baik. Ini menjadi acuan bagi setiap rumah sakit untuk selalu memperbaiki pelayanan terutama dari segi SDM dan sarana prasarana. Paling penting juga adalah penerapan IT,” ungkap Direktur RS Jiwa Provinsi Sultra tersebut.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kendari, Rinaldi Wibisono, mengungkapkan bahwa monitoring evaluasi hasil rekredensialing menjadi reminder kepada pimpinan rumah sakit maupun pimpinan faskes dari hasil rekredensialing 2022 yang sebelumnya telah di kemas dalam sebuah komitmen bersama namun belum terpenuhi 100 persen.
“Harapannya, komitmen bersama ini selesai di semester pertama dengan optimal sehingga rekredensialing untuk kerjasama di tahun 2024 tidak lagi menjadi kendala dan hambatan bagi faskes untuk memenuhi standarisasi yang telah ditetapkan,” terang Rinaldi.
Minimal, sambung Rinaldi, nilai yang didapatkan setiap faskes diatas 70 sehingga menjadi dasar setelah standarisasi layanan dan faskes tersebut telah terakreditasi.
“Dampaknya apa? tentunya pada kepastian dan juga pada kualitas mutu layanan bagi pesert JKN yang Mudah Cepat, Setara, itu yang menjadi slogan kami. Intinya kepuasan peserta ini bisa didapatkan,” beber Rinaldi.
Diketahui, hingga Juni 2023, BPJS Kesehatan Kendari mencacat sudah ada 22 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) dan 233 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang telah menjalin kemitraan di wilayah kerjanya. (red/id)