KORANHeadline.com, KENDARI – Humas PT Tiran Gruop, H La Pili angkat bicara soal tudingan PHP dalam pembangunan smelter di Desa Waturambaha, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara.
Pasalnya, dalam sebuah pemberitaan media online, salah satu LSM di Konut mempertanyakan sejuah mana pembangunan smelter oleh PT Tiran di bumi oheo.
“Pihak PT Tiran telah bersungguh-sungguh mengurus izin untuk pembangunan Smelter di Desa Waturambaha Kec Lasolo Kepulauan Kab Konawe Utara dan semua izin yang diurus juga telah ada,” ungkap La Pili
Bahkan sebagai bentuk kesungguhan PT Tiran, La Pili menuturkan pihaknya juga sudah melakukan kontrak dengan PLN untuk membanggun fasilitas khusus supaya kebutuhan pasokan listrik nantinya tetap memadai.
“Selanjutnya kami intens melakukan komunikasi dan pertemuan dengan pemilik tungku Smellter yaitu Tonghua dari China dan sebagai keseriusannya dari pihak Tonghua turun melakukan Peninjauan ke lokasi. Nah saat dilokasi itulah, ada permasalahan serius kaitannya dengan kebutuhan air saat nanti dibangun ataupun saat beroperasinya smelter nanti,” terang La Pili.
Katanya, berbagai opsi dilakukan pengkajian tetaplah menjadi masalah sehingga pemilik Tungku Smelter menjadi tidak bersedia untuk pembangunan dilokasi tersebut. “Pada saat itu pula ada cukup banyak juga dari kawan-kawan LSM yang juga bersuara mempersoalkan rencana PT Tiran, bahkan melakukan aksi yang tidak kondusif akan kelancaran dalam rencana pembangunan Smellter tersebut, sehingga ini juga menjadi penyebab pihak-pihak terkait baik dari swasta maupun pemerintah memunculkan keraguan bahwa seolah masyarakat tidak mendukung sepenuhnya akan pembangunan smelter ini,” beberny.
“Karena ada kendala-kendala tersebut diatas dalam pembangunan smellter Tiran di Waturambaha Konawe Utara, maka saat ini segala kegiatan yang mengarah pada rencana pembangunan Smelter kami sudah berhenti beraktifitas disana,” tambahnya.
Adapun terkait atas izin-izin dan permohonan yang sudah lakukan, kata La Pili, selanjutnya pihaknya menunggu petunjuk dan arahan dari Pemerintah Pusat.
“Saat ini kami sedang mengkaji dan mempertimbangkan serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, apakah Smelter yang direncanakan nanti tetap akan dibangun di wilayah Konut ditempat yang bisa memudahkan tentunya ataukah akan berpindah didaerah lain diluar Sulawesi Tenggara,” tutupnya. (red/id)