KORANHeadline.com, KENDARI – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tenggara (Sultra) Muhammad Yusup didampingi Bupati Kolaka Timur (Koltim), Abdul Azis meninjau langsung lokasi persawahan terdampak kekeringan di Desa Bou, Kecamatan Lambandia, Kamis (19/10).
Kepada media, Abdul Azis menerangkan bahwa dari 19 ribu hektar lahan persawahan yang ada di Kabupaten Kolaka Timur, 508 hektar diantaranya terdampak kekeringan akibat kemarau panjang yang melanda Sulawesi Tenggara, termasuk Koltim.
“Di Desa Bou ini kurang lebih 1.100 hektar lahan pertanian, yang terdampak El Nino hampir 508 hektar. Kita lihat sendiri ini mengalami kekeringan, harus ada langkah-langkah salah satunya sumur bor.
Kalau lahan disini 1.100 hektar berarti membutuhkan sumur bor kurang lebih 30 sehingga bisa mengaliri persawahan disini,” terang Abdul Aziz.
Dikesempatan tersebut, orang nomor satu di Koltim mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada Bapak Pj Gubernur Sultra yang telah menurunkan tim dalam hal ini Kalaksa BPBD Sultra turun langsung memverifikasi secara faktual kondisi lapangan akibat kemarau panjang.
“Terima kasih kepada Bapak Gubernur yang sudah menurunkan tim dari BPBD. Ini sudah puso (gagal panen, red), kami akan mendata sehingga ada langkah-langkah strategis untuk memulihkan ekonomi, salah satunya mendata masyarakat terdampak sehingga kita bisa beri bantuan,” ungkap Abdul Aziz.
Ditempat sama, Kalaksa BPBD Sultra Muhammad Yusup mengaku ikut prihatin atas kondisi kekeringan yang melanda area persawahan di Desa Bou, Kecamatan Lambandia, Kolaka Timur. Pada prinsipnya, kata Palaksa, pihaknya siap membantu pemda untuk mengatasi permasalahan yang terjadi akibat dampak kemarau panjang.
“Kita bsa lihat persawahan disini kering. Kata Bupati ini puso kurang lebih 508 hektar. Bupati sudah mengambil langkah-langkah namun belum maksimal.
Oleh karena itu kami dari BNPB Sultra ingin membantu, tentunya mengurangi beban masyarakat khusunya petani yang ada disini,” ujar mantan Pj Bupati Buton Tengah tersebut.
“Tadi Bupati bilang sumur bor, kita akan melihat seperti apa, apakah dengan sumur bor bisa menyelesaikan persoalan, kami akan terus membantu tentunya. Tinggal melihat seberapa banyak sumur bor yang akan kita berikan, tentunya disesuaikan dengan kondisi keuangan yang tersedia. Tandon juga sangat dibutuhkan masyarakat,” pungkas Kalaksa. (red/id)