KORANHeadline.com, KENDARI – Kantor Imigrasi Kelas I Kendari gencar menjalankan Operasi Jagratara yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengawasan terhadap keberadaan orang asing di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal ini terlihat saat jajaran Imigrasi Kendari melakukan kunjungan ke Muadz Bin Jabal Kendari, Rabu (27/12). Kedatangan rombongan Imigrasi ini guna memastikan keberadaan 30 WNA di Muadz Bin Jabal memiliki ijin kunjungan wisata religi di kota lulo.
Kabid Intelejen dan Penindakan Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sultra, Amar Buchdiansyah mengungkapkan bahwa pengawasan yang dilaksanakan sesuai arahan Direktur Penindakan dan Pengawasan Menkumham.
“Pengawasan seperti ini di seluruh wilayah Indonesia. Kebetulan di wilayah ini ada kegiatan yang dilaksanakan oleh Ustadz Zenzen menyelenggarakan sharing experiont atau pengalaman-pengalaman dari beberapa negara yang hadir disini, sehingga kita melihat kegiatan- kegiatan mereka, setelah kita lihat kegiatannya cenderung baik dan positif,” ungkap Amar kepada media.
Amar memastikan kedatangan puluhan Warga Negara Asing (WNA) ke Kota Kendari sesuai prosedur alias memiliki dokumen perjalanan yang resmi dari pemerintah pusat.
“Kita lihat tadi, ada dokumen perjalanannya dan clear. Kita lihat ke lapangan mereka sendang diskusi-diskusi kaidah keislaman, mereka juga saling memberikan sharing pengalaman di negaranya masing-masing,” terang Amar.
Ditempat sama, Ketua Pembina Muadz Bin Jabal Kendari Ustadz Zenzen Zainal Mursalin, LC menuturkan bahwa kedatangan WNA ke Muadz Bin Jabal untuk berwisata religi.
“Alhamdulillah, mereka sengaja datang kesini untuk wisata religi, jumlahnya ada 34 orang dari 11 negara hampir dari semua benua dan mereka tentun sangat senang datang ke Kendari,” ujar Ustadz Zenzen.
Sebelumnya, lanjut Ustadz Zenzen, pihaknya pernah membicarakan terkait kunjungan wisata religi ini dengan Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu bagaimana berkontribusi terhadap pengembangan pariwisara di Kendari.
“Ini memang kita bicarakan dengan Pj Wali Kota Kendari bagaimana kita bisa berkontribusi pengembangan pariwisara di Kendari. Mereka alhamdulillah mengatakan Kendari amazing (menakjubkan, red). Mereka disini 10 hari sejak 21 Desember hingga 31 Desember,” pungkas Ustadz Zenzen. (red/id)