KORANHeadline.com, KENDARI – Toyota Dream Car Art Contest (TDCAC) merupakan lomba menggambar mobilitas masa depan Toyota yang berlangsung secara global sejak tahun 2004. TDCAC telah digelar di 140 negara di seluruh dunia dimana ada lebih dari 8 juta anak yang telah berpartisipasi dan menginspirasi dunia melalui gambar mobil impian. Partisipasi anak-anak beserta ide, mimpi dan talenta luar biasa diharapkan dapat menginspirasi dunia otomotif terkait future mobility.
Gelaran Toyota Dream Car Art Contest akan hadir di Kota Kendari pada 11 November 2023 di Showroom Kalla Toyota Ahmad Yani. Pendaftaran dilakukan secara online malalui link bit.ly/lombamenggambarkendari.
Event ini merupakan kompetisi yang diinisiasi oleh Toyota Astra Motor (TAM) dan dilaksanakan oleh Kalla Toyota yang betujuan untuk mengembangkan kreativitas anak untuk membentuk masa depan yang lebih baik.
Program ini mengajak anak-anak untuk berkompetisi untuk Menggambar Mobil dengan ide tentang mobilitas masa depan dengan mengkreasikan mobil impian. Kompetisi ini dilaksanakan secara bertahap dimulai dari regional di Kendari dan akan terus berlanjut hingga ke jenjang Nasional bahkan Internasional. Kompetisi ini diperuntukkan untuk anak-anak yang berusia maksimal 15 tahun.
“Seluruh anak-anak di kota Kendari dan sekitarnya dapat mengikuti kompetisi menggambar ini secara gratis. Penyaluran inspirasi “Mobilitas Impian Masa Depan” diharapkan mampu mengatasi isu sosial dan lingkungan melalui seni gambar. Kegiatan ini juga merupakan komitmen dan dukungan yang konsisten terhadap pengembangan bakat kreativitas generasi muda di Indonesia melalui seni, dengan menyelenggarakan lomba gambar mobil impian. Kalla Toyota menyiapkan hadiah jutaan rupiah,” ungkap Mifta Farid S Putra, Marketing Manager Kalla Toyota, Kamis (9/11).
Peserta wajib membawa alat gambar dan meja gambar sendiri. Kalla Toyota akan membagikan nomor registrasi dan menyiapkan kertas menggambar. Di lokasi menggambar nanti, peserta wajib mengisi absen dan juga akan mengisi form pendaftaran ulang yang dapat diisi oleh orangtua atau wali.
“Peserta yang menang di skala Sulawesi dan di Jakarta bisa saja berbeda. Seluruh gambar yang terkumpul, baik yang menang ataupun tidak akan dikompetisikan lagi di Jakarta (Nasional) oleh juri yang berbeda. Peserta yang lolos di tingkat nasional berkesempatan mengikuti kompetisi internasional,” terang Mifta. (red/id)