KORANHeadline.com, KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Ketahanan Pangan bakal kembali mengagendakan Pasar Pangan Murah di 15 titik hingga akhir tahun ini.
Rencana ini disampaikan langsung Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Kendari, Abdul Rauf saat dimintai keterangan awak media, Senin (2/10).
Rauf menyebut sejak awak tahun pihaknya sudah menggelar pasar pangan murah kurang lebih empat puluan titik. Termasuk pada saat semarak memperingati HUT RI Agustus lalu di Ruang Tebuka Publik Kali Kadia dan sejumlah kantor kelurahan.
“Sesuai arahan Pak Pj Wali Kota Kendari, Oktober ini kita akan buka lagi Pasar Pangan murah di 15 titik. Jadi ini terbuka untuk siapa saja. Harganya tentu harga dibawah pasar, kita pakai harga distributor, yang menjual pun langsung distributor yang memang sudah menjadi mitra Dinas Ketahanan Pangan,” terang Rauf.
Orang nomor satu dijajaran Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari ini berharap dengan adanya Pasar Pangan Murah, harga kebutuhan pangan menjadi stabil dan pastinya bisa menekan inflasi di Kota Lulo.
“Outputnya tentu kita berupaya agar harga-harga bahan pangan bisa stabil, kemudia juga untuk menjaga inflasi kita di Kota Kendari. Ketiga kita ingin meringakan beban masyarakat supaya transaksi ekonomi mereka bisa kembali normal,” pungkas Abdul Rauf.
Diketahui, komoditi pangan yang bakal dijual seperti bawang putih Rp40.000/kg, bawang merah Rp25.000/kg, telur ayam ras Rp57.000/rak, minyak kota Rp14.000/liter, minyak panah mas Rp15.000/liter.
Selain itu, gula pasir Rp14.000/kg, beras SPHP Rp45.000/5 kg, beras premium Rp62.500/5 kg, beras premium Rp125.000/10 kg dan beras Owoha Rp 120.000/10 kg.
Tahap awal pasar pangan murah dilaksanakan dilima titik yakni di Kelurahan Abeli, Matabubu, Watubangga, Labibia dan kelurahan Mandonga.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengungkapkan bahwa operasi pasar untuk menstabilisasi harga dan menjaga potensi permainan harga oleh pedagang.
“Peran Pemerintah dan Bulog sangat strategis dalam rangka mengendalikan harga di pasar. Kita sudah berkordinasi dengan Bulog agar bisa melakukan operasi pasar,” ungkap Asmawa Tosepu. (red/id)