KORANHeadline.com, KENDARI – Kepala SMAN 10 Kendari La Diama SPd didampingi Kepala Perpustakaan SMAN 10 Kendari, Mandaria SPd MPd dan jajaran menyambut kedatangan Tim Penilai Lomba Perpustakaan Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (20/5).
Penyambutan kian meriah ketika pelajar putri SMAN 10 Kendari menyambut tim penilai dengan tarian Mondotambe yang merupakan tarian khas Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berasal dari suku Tolaki.
La Diama berterima kasih sekaligus mengapresiasi kedatangan tim penilai
lomba perpustakaan tingkat provinsi di sekolah yang ia komandoi. La Diama mengaku optimis SMAN 10 Kendari bisa menyabet juara di tahun ini.
“Kami tentunya berterima kasih dan merespon baik atas kedatangan tim penilai hari ini dan saya selaku kepala sekolah mendukung pengembangan perpustakaan SMAN 10 Kendari menjadi pusat wisata literasi di Sulawesi Tenggara. Kami optimis juara,” terang La Diama kepada media saat sesi wawancara.
Ditempat sama, Kepala Perpustakaan SMAN 10 Kendari, Mandaria berharap keikutsertaan sekolah dalam lomba perpustakaan tingkat provinsi dapat menjadi momen penting dalam memperkuat posisi perpustakaan sebagai sumber pengetahuan dan inspirasi bagi para siswa.
“Saya berharap melalui lomba ini, kita tidak hanya bisa menunjukkan kemampuan dan inovasi yang dimiliki, tetapi juga dapat menginspirasi sekolah lain untuk terus meningkatkan kualitas layanan perpustakaan mereka. Semoga keikutsertaan sekolah kami dalam lomba ini dapat memberikan motivasi ekstra bagi seluruh staf perpustakaan, guru, dan siswa untuk lebih aktif menggunakan fasilitas perpustakaan dan mengembangkan minat baca,” pinta Mandaria.
Menurutnya, kehadiran perpustakaan bukan hanya sebagai tempat penyimpanan buku, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan eksplorasi ilmu pengetahuan bagi seluruh civitas sekolah.
Ia pun menyakini persiapan yang baik dan matang akan membuahkan hasil sesuai yang diharapkan. “Saya yakin dengan persiapan yang matang, semangat juang yang tinggi dan kerjasama yang solid, kita akan mampu tampil sesuai dengan potensi terbaik yang dimiliki. Mari jadikan lomba ini sebagai ajang untuk terus belajar, berinovasi, dan meraih prestasi yang membanggakan bagi sekolah dan komunitas perpustakaan SMA kita. Semoga keberhasilan selalu menyertai langkah-langkah kita,” ungkap Mandaria.
Sementara itu, salah satu tim penilai lomba, Sofyan Simon SPd MPa mengungkapkan bahwa pelaksanaan penilaian merupakan tugas pokok dalam pembinaan dan pengembangan penyelengaraan perpustakaan di sekolah.
“Kita melihat item-item yang dikerjakan perpustakaan sekolah, termasuk standar yang harus dilakukan penyelenggara sekolah meliputi standar gedung, koleksi buku, prasarananya, anggaran dan tenaga perpustakaannya karena ini ini sudah diamatkan sesuai Undang Undang Nomor 43 tentang perpustakaan dan Perka Perpus Nomor 12 Tahun 2012 tentang standarisasi penyelengaraan perpustakaan sekolah,” jelasnya.
Pada dasarnya, sambung Sofyan, standarisasi perpustakaan semua sekolah seluruh Indonesai sama. “Ketika kita lakukan akreditasi aturannya itu semua sama. Tujuan dari lomba perpustakan ini kita mau lihat seberapa besar dampaknya bagi perkembangan kurikulum sekolah itu,” pungkas Sofyan. (red/id)